Membuka lembar demi lembar diary picture ku dan tak pernah bosan...
Banyak kenangan tentang mu yg tertulis
Yg mungkin tak ku tulis dulu
Ya dulu saat bersama mereka yg lalu-lalu...
Rindu, kata yg sulit untuk ku pungkiri beberapa hari belakangan ini
Aku harus apa?
Pertanyaan yg sama setiap rasa itu mendobrak masuk tanpa sela dan terus meracun di otak dan hatiku
Menciptakan keinginan akan hadirmu
Yg tak pernah bisa terealisasikan dan akhirnya hampa dan kedap akan rasa...
"Pergila rindu kau teralu menggangu ku"
Kata otak dan hati mulai bosan
"Dan kau juga, mati kan lah rasa sia-sia itu... Kau mulai kurus tak terurus dan legam termakan harapan yg tak kunjung nyata"
Teriak otak kepada hati
"Aku masih mencintainya"
Rintih suara hati menjabarkan rasa yg mulai menguap hilang di udara
Apalagi ini?
Tanya ku dalam hati
Merasakan hentakan kuat dalam sela detak jantung ku
"Oh tuhan aku mohon tidak sekarang"
Percik ku dalam hati
Saat tersadar manja ku mulai datang disaat kepedulian adalah hal termahal yg tak mampu ku beli dari mu
Dari sosok lelaki yg satu-satunya ingin ku kecup dan peluk malam ini...
Sampai kapan aku menjaga malam?
Entah, mungkin sampai sosok seorang yg ku cinta itu menikam ku hingga ku tak bernafas dan mati karna lelah akan sabar ku...
Untuk mu malam
Berhenti menertawakan ku dalam gelap mu yg tak mampu menggoda rasa ngantuk ku
Coba putarkan sedikit lagu sendu
Siapa tau pencampuran gelap dan sendu mampu menenggelamkan ku
Dalam haru yg ku tahan dengan hela nafas yg mungkin akan mengantarku pada satu tujuan setiap malamnya
Yaitu "tertidur"
Masih dari diriku yg teralu amatir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar