Rabu, 15 Oktober 2014

Malam tanpa jeda

Entah udah malam keberapa aku masih terdiam setiap larut malam dikamar ku... 
Membuka lembar demi lembar diary picture ku dan tak pernah bosan... 
Banyak kenangan tentang mu yg tertulis 
Yg mungkin tak ku tulis dulu 
Ya dulu saat bersama mereka yg lalu-lalu...

Rindu, kata yg sulit untuk ku pungkiri beberapa hari belakangan ini 
Aku harus apa? 
Pertanyaan yg sama setiap rasa itu mendobrak masuk tanpa sela dan terus meracun di otak dan hatiku 
Menciptakan keinginan akan hadirmu 
Yg tak pernah bisa terealisasikan dan akhirnya hampa dan kedap akan rasa... 

"Pergila rindu kau teralu menggangu ku"
Kata otak dan hati mulai bosan 
"Dan kau juga, mati kan lah rasa sia-sia itu... Kau mulai kurus tak terurus dan legam termakan harapan yg tak kunjung nyata" 
Teriak otak kepada hati 
"Aku masih mencintainya" 
Rintih suara hati menjabarkan rasa yg mulai menguap hilang di udara

Apalagi ini? 
Tanya ku dalam hati 
Merasakan hentakan kuat dalam sela detak jantung ku 
"Oh tuhan aku mohon tidak sekarang" 
Percik ku dalam hati 
Saat tersadar manja ku mulai datang disaat kepedulian adalah hal termahal yg tak mampu ku beli dari mu 
Dari sosok lelaki yg satu-satunya ingin ku kecup dan peluk malam ini...

Sampai kapan aku menjaga malam? 
Entah, mungkin sampai sosok seorang yg ku cinta itu menikam ku hingga ku tak bernafas dan mati karna lelah akan sabar ku...

Untuk mu malam 
Berhenti menertawakan ku dalam gelap mu yg tak mampu menggoda rasa ngantuk ku 
Coba putarkan sedikit lagu sendu 
Siapa tau pencampuran gelap dan sendu mampu menenggelamkan ku 
Dalam haru yg ku tahan dengan hela nafas yg mungkin akan mengantarku pada satu tujuan setiap malamnya 
Yaitu "tertidur" 


Masih dari diriku yg teralu amatir 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar