Rabu, 16 Oktober 2013

Dan Kini Angin Mulai Menumbangkan Ku Sedikit Demi Sedikit

Lantas apa yang akan kau katakan saat aku yang dulu kuat, ceria, tertawa kini mulai menangis tersedu?
apa yang akan kau lakukan saat aku mulai terjatuh dan tersungkur hingga lutut ku berdarah dan tangan ku kotor akan tanah kesedihan?
mungkinkah kau akan mengangkatku dan membawa ku pulang? atau justru kau akan meninggalkan ku dan pergi menghilang bersama angin yang tak mampu ku tahan?

Entah sudah keberapa kali aku berada di tempat ini, tempat dimana aku duduk sendiri menanyakan semua hal yang ada di otak ku yang sejujurnya tak bertuan... yang kurang lebihnya pertanyaan ku masih belum memiliki pemilik yang pasti.
Aku tak seberani wanita tangguh yang mampu mengungkapkan aspirasinya dengan kata yang terlontar dari bibir-bibir manis, aku hanya mampu berfikir dan bertanya dengan jutaan pertanyaan yang mengambang juga bertambah setiap harinya.

Aku ingin menghilangkan kebiasaan buruk ini, aku lelah terus memikirkan hal-hal yang kadang tak perlu untuk di pikirkan...
masalah ku makin bertambah membuat benteng hatiku semakin melemah, akan aku bertahan atau aku akan menyerah dengan keadaan? entahlah aku anggap itu rahasia tuhan yang tak ingin ku ketahui untuk saat ini.
Masalah keluarga selalu jadi topik hangat di hidupku tiap hari, seharunya anak perempuan itu akur dengan ibunya tapi sepertinya aku tak masuk dalam katagori yang menurutku tak cocok untuk ku itu.

Pagi tadi terjadi lagi, saat dimana aku mulai frustasi dengan keadaan rumah dan sekitar ku.. hfff.. hela nafas yang selalu ku lakukan saat hal itu terjadi, aku tak pernah melarang siapapun untuk marah atau mengekuarkan unek-unek yang ada di otaknya, tapi bisa kan aku memohon jangan di pagi hari... dimana semua berkah bermulai dari saat itu, ingin rasanya aku berhentikan waktu setiap hal itu terjadi atau lebih parahnya aku ingin memberhentikan hidup ku disitu... aku lelah...

Bicara hati, aku masih sendiri mencari jati diri dan sosok laki-laki yang tidak hanya mampu membahagiakan ku secara materi jg secara batin dan teori... Aku percaya tuhan sudah menyiapkan jodoh untuk setiap umatnya lantas buat apa aku terburu-buru? bukan kah masih banyak hal yang pantas untuk ku kerjakan terlebi dahulu? entahlah rasanya munafik berbicara seperti itu karna aku mulai kesepian disini hanya bisa duduk terdiam melihat sepasang sejoli yang lalu nlalang dihadapanku tersenyum mengusap pipi dengan lembut dan aku hanya terdiam dengan gadget-gadget ku...
apa aku tak berusaha? atau aku terlalu banyak memilih laki-laki? sekali lagi entahlah... 

Aku mulai merasa lemah dengan keadaan ku kini, jalan ku mulai terhuyung-huyung menapaki setiap rintangan hidup yang masih belum ku terima rewardnya, tubuhku makin menjadi-jadi darah seakan bosan berada dalam tubuhku dan sedikit demi sedikit mulai keluar memuntahkan rasa sakit.
aku bosan bercerita sendiri, aku bosan bersedih dalam hati 
aku ingin seperti mereka tersenyum dengan pasanganya dan mampu menangis di pelukan seorang lelaki saat hal itu menyakitkan dan terlalu berat untuk di topang.

Mungkin nanti atau mungkin esok aku akan berlari dengan menggengam sebuah tangan yang tak akan melepasku hingga kita terjatuh berdua dan menangis hingga air mata itu habis dan sisa kebahagiaan yang akan kita nikmati sedikit demi sedikit hingga mati dan kebahagiaan itu lenyap seiring hujan yang membasahi liang kubur yang memancarkan harum air mawar dan taburan indah bunga tepat di atas gundukannya. 

Angin ini mulai menumbangkan ku sedikit demi sedikit, tapi rasa percaya akan tubuh dan jiwa ini masih cukup menyengat hingga aku masih mampu menopang beban ini dengan sebongkah senyum yang kini mungkin mulai redup namun masih cukup manis untuk di lihat...
bahagiaku tertunda, tak apalah paling tidak aku ingin orang-orang yang ku sayangi berbahagia meski aku tertinggal dan tersungkur sendiri tanpa bisa mereka lihat...
tuhan izinkan lah aku masih tetap menutup rasa sedih ku saat di depan mereka, biar mereka melihat kebahagiaanku sekejap di depan mata dan biar kan aku menangis hingga terlelap saat mereka menjauh pergi dengan kenangan indah yang ku torehkan lewat canda sederhana...


Dari sang amatir
Tiara Amanda N